Red Roses Buktikan Kelas dengan Kemenangan Besar di Laga Pembuka

Bagikan

Inggris (Red Roses) memulai kampanye Piala Dunia Rugbi Wanita 2025 dengan pernyataan kuat, mengalahkan Amerika Serikat dengan skor telak 69-7 di Stadium of Light. , akan membahas informasi menarik mengenai rugby hari ini, simak pembahasan ini.

Red-Roses-Buktikan-Kelas-dengan-Kemenangan-Besar-di-Laga-Pembuka

Bermain di depan rekor penonton sebanyak 42.723 orang, tim yang dijuluki Red Roses itu mendominasi pertandingan sejak awal dengan mencetak 11 percobaan. Kemenangan ini menjadi langkah percaya diri menuju target merebut gelar juara di Twickenham pada 27 September mendatang.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Meski menjadi favorit, tekanan besar berada di pundak Inggris yang hanya kalah sekali dalam 61 pertandingan terakhir, yakni di final Piala Dunia 2022. Kekalahan tersebut menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk tampil sempurna. Mereka menunjukkan kekuatan kolektif yang solid, menghindari cedera, dan membangun momentum positif sejak menit pertama. Dominasi mereka terlihat dari empat percobaan yang telah dicetak sebelum turun minum.

Pertandingan ini bukan sekadar kemenangan biasa, tetapi juga pernyataan niat kepada seluruh pesaing. Dengan memanfaatkan setiap peluang, Inggris menunjukkan bahwa mereka telah belajar dari kesalahan masa lalu. Setiap segi permainan, dari serangan yang mematikan hingga pertahanan yang disiplin, dikerahkan untuk memastikan tidak ada ruang bagi AS untuk berkembang.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Atmosfer Sejarah dan Semangat Baru di Stadium of Light

Laga pembuka ini mencatatkan sejarah baru sebagai pertandingan Piala Dunia Rugbi Wanita dengan penonton terbanyak, mengalahkan rekor final 2022 di Eden Park. Suasana di Stadium of Light sangat berbeda dan istimewa, dipenuhi oleh para pendukung dari berbagai usia yang mengenakan jersey dan aksesori tim. Hiburan musik modern seperti “Pump It” dari Black Eyed Peas menambah semangat festival, menjauh dari kesan tradisional yang biasa melekat pada turnamen rugbi.

Kehadiran legenda rugbi wanita Inggris, Gill Burns, yang merupakan bagian dari tim perintis di Piala Dunia pertama tahun 1991, memberikan makna lebih mendalam. Perjalanan rugbi wanita telah berkembang pesat dari turnamen yang tidak diakui menjadi spektakel berskala global. Perpaduan antara penggemar lama dan baru menciptakan energi yang luar biasa, dengan sorakan yang bahkan lebih keras daripada pertandingan putra.

Rekor penonton ini membuktikan bahwa rugbi wanita sedang mengalami masa keemasan. Antusiasme penonton tidak hanya memacu semangat pemain, tetapi juga mengirim pesan kuat tentang masa depan olahraga ini. Turnamen ini telah memulai debutnya dengan sukses besar, menjanjikan pertandingan-pertandingan berkelas dalam minggu-minggu mendatang.

Baca Juga: Steve Borthwick Perkuat Staf Pelatih Inggris untuk Tur Argentina dan AS

Dominasi Teknis dan Keunggulan Kolektif Inggris

Dominasi-Teknis-dan-Keunggulan-Kolektif-Inggris

Secara teknis, Inggris unggul dalam setiap aspek permainan. Percobaan pertama dicetak oleh Sadia Kabeya melalui rolling maul yang efektif, diikuti oleh Hannah Botterman yang memperlebar keunggulan. Meski sempat dikejutkan oleh percobaan Erica Jarrell dari AS pada menit ke-25, Inggris langsung merespons dengan percobaan dari Maud Muir dan Ellie Kildunne sebelum turun minum.

Di babak kedua, dominasi Inggris semakin tak terbendung. Abby Dow dan Ellie Kildunne menambah percobaan, diikuti oleh Amy Cokayne, Jess Breach, dan Lark Atkin-Davies. Breach mencetak dua percobaan, salah satunya berasal dari umpan spektakuler Kildunne yang membelah pertahanan AS. Pengelolaan tim juga brillian dengan diperkenalkannya Emily Scarratt sebagai pemain pertama Inggris yang tampil di lima Piala Dunia berbeda.

Meski ada sedikit celah di pertahanan dan penerimaan tendangan yang kadang tidak konsisten, performa Inggris secara keseluruhan hampir sempurna. Mereka mengombinasikan kekuatan fisik, kecepatan, dan taktik dengan mematikan. Setiap pemain memahami perannya dengan baik, menciptakan mesin percobaan yang sulit dihentikan oleh lawan manapun.

Prospek Turnamen dan Peta Persaingan Ke Depan

Kemenangan besar ini menempatkan Inggris sebagai tim yang harus diwaspadai oleh semua pesaing. Namun, jalan menuju final masih panjang. AS, meski kalah telak, menunjukkan potensi melalui permainan fisik Ilona Maher dan semangat tim yang pantang menyerah. Mereka masih memiliki peluang untuk melaju ke babak perempat final jika dapat berbenah di laga berikutnya.

Bagi Inggris, fokus berikutnya adalah mempertahankan konsistensi dan mengatasi ekspektasi tinggi sebagai favorit. Pelatih John Mitchell telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola skuad dan memanfaatkan kedalaman bangku cadangan. Kedatangan pemain seperti Scarratt dan kombinasi permainan yang variatif menjadi aset berharga.

Turnamen ini telah membuka babak baru untuk rugbi wanita. Dengan antusiasme penonton yang memecahkan rekor dan kualitas permainan yang tinggi, Piala Dunia 2025 diproyeksikan menjadi yang terbaik dalam sejarah. Inggris telah melempar tantangan, dan sekarang tergantung pada tim lain untuk merespons. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita olahraga terbaru lainnya hanya dengan klik sportsetdecouverte.com.