Ilia Topuria berhasil mempertahankan gelar juara dunia UFC kelas Featherweight setelah mengalahkan Max Holloway dengan knockout yang mengejutkan pada UFC 308.
Pertandingan yang berlangsung di Etihad Arena, Abu Dhabi, pada 26 Oktober 2024, menandai momen bersejarah bagi Topuria, yang kini mencatat rekor sempurna 16-0 dalam karier MMA-nya. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai juara, tetapi juga memberikan Holloway kekalahan knockout pertama dalam kariernya yang gemilang.
Pertarungan yang Menegangkan
Pertandingan antara Topuria dan Holloway dimulai dengan intensitas tinggi. Kedua petarung menunjukkan kemampuan striking yang luar biasa, saling melancarkan serangan kuat sejak ronde pertama. Holloway, yang dikenal dengan volume serangan dan kecepatan tangan, tampak menguasai sebagian besar ronde kedua. Namun, Topuria tetap tenang dan fokus, memanfaatkan leg kicks untuk melemahkan gerakan Holloway. Momen kunci terjadi di ronde ketiga ketika Topuria berhasil memukul Holloway dengan kombinasi pukulan yang mematikan.
Momen Ilia Topuria Knockout Max Holloway
Di tengah pertarungan yang sengit, Topuria menunjukkan ketenangan dan strategi yang matang. Dia memaksa Holloway ke tepi oktagon sebelum melancarkan pukulan kanan yang membuat Holloway terhuyung. Menyusul serangan itu, Topuria melepaskan hook kiri yang sangat kuat, menjatuhkan mantan juara tersebut ke kanvas. Wasit Mark Goddard segera menghentikan pertarungan pada menit 1:34 di ronde ketiga setelah melihat bahwa Holloway tidak dapat melanjutkan.
Topuria mengungkapkan rasa syukurnya setelah kemenangan tersebut, “Untuk mengalahkan legenda seperti Max Holloway adalah sesuatu yang sulit dipercaya. Dia adalah contoh besar bagi generasi ini.” Dengan kemenangan ini, Topuria tidak hanya mempertahankan gelar tetapi juga menunjukkan bahwa ia siap untuk tantangan lebih besar di masa depan.
Rekor Baru Bagi Ilia Topuria
Kemenangan atas Holloway menandai pertahanan gelar pertama bagi Topuria setelah merebut sabuk juara dari Alexander Volkanovski di UFC 298 pada awal tahun ini. Dengan dua kemenangan beruntun melawan dua mantan juara dunia, banyak pengamat MMA mulai membicarakan kemungkinan Topuria menjadi salah satu petarung terbaik di divisinya. Ia kini berambisi untuk menjadi juara di tiga kelas berat berbeda, mengikuti jejak Conor McGregor.
Topuria menyatakan keinginannya untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan baru. “Saya ingin menjadi juara di tiga kelas berat,” ujarnya. Dengan performa impresifnya, ia semakin dekat untuk meraih impian tersebut.
Reaksi Pasca Pertarungan
Setelah pertarungan berakhir, reaksi dari komunitas MMA sangat positif terhadap penampilan Topuria. Banyak analis dan penggemar menyebutnya sebagai bintang baru dalam dunia UFC. Sementara itu, Max Holloway mengakui bahwa ia merasa baik sebelum knockout terjadi dan tidak memiliki alasan untuk menyalahkan cedera atau persiapan. “Dia hanya lebih baik malam ini,” ungkapnya.
Holloway kini harus mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kariernya setelah mengalami kekalahan ini. Ada kemungkinan ia akan berpindah ke kelas ringan untuk mencari tantangan baru.
Era Baru di Kelas Featherweight
Dengan kemenangan spektakuler atas Max Holloway, Ilia Topuria telah membuktikan bahwa ia bukan hanya sekadar juara sementara tetapi merupakan kekuatan dominan di divisi kelas bulu UFC. Kemenangan ini membuka jalan bagi era baru dalam olahraga seni bela diri campuran, di mana para petarung muda seperti Topuria siap mengambil alih tahta dari legenda-legenda yang telah ada sebelumnya.
Sebagai juara baru, Topuria harus terus mempertahankan performa tinggi dan menghadapi tantangan-tantangan berikutnya dengan semangat dan dedikasi yang sama. Sementara itu, para penggemar MMA akan terus menantikan setiap langkahnya dalam perjalanan menuju kejayaan lebih lanjut di pentas UFC.
Simak dan ikuti terus informasi sepak bola terbaru secara lengkap hanya di Shotsgoal.