Pebasket asal Amerika Serikat, Jarred Dwayne Shaw, menjadi sorotan publik setelah ditangkap oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta terkait kasus narkoba yang mengguncang dunia basket Indonesia.
Kasus ini tidak hanya menimbulkan kejutuan, tetapi juga mengakibatkan Shaw di-blacklist oleh Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dan Indonesia Basketball League (IBL). Dengan menegaskan sikap tegas terhadap penyalahgunaan narkoba di olahraga ini. Berikut ini, kita akan membahas lebih detail mengenai kisah pebasket Indonesia yang terjerat kasus narkoba secara lengkap, hanya di SPORT SET DECOUVERTE.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Kronologi Penangkapan dan Kasus Narkoba
Pada Rabu malam, 7 Mei 2025, Jarred Dwayne Shaw diamankan di sebuah apartemen mewah di kawasan Cisauk, Tangerang. Setelah pihak Bea Cukai bekerja sama dengan Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta melakukan pengintaian ketat. Shaw kedapatan menerima paket mencurigakan dari Thailand berisi permen bermerek “Vita Bite” yang ternyata mengandung Delta 9 THC, kandungan aktif narkotika golongan satu jenis ganja. Paket tersebut berjumlah 20 bungkus dengan total 132 butir permen, memiliki berat bruto sebesar 869 gram.
Paket itu diduga kuat dirancang dengan sangat rapi, bahkan kemasan permen tersebut disamarkan sebagai suplemen kesehatan agar lolos dari pemeriksaan otoritas. Selain itu, Shaw disebut bekerja sama dengan seorang perempuan warga negara Thailand berinisial JK. Hal ini membantu membuat desain kemasan legalisasi palsu untuk menipu petugas.
Profil dan Karier Jarred Dwayne Shaw
Jarred Dwayne Shaw lahir pada 29 September 1990 di Dallas, Amerika Serikat. Dengan tinggi badan 211 cm, Shaw adalah pemain basket profesional yang telah menorehkan berbagai prestasi di beberapa liga internasional. Karier profesionalnya dimulai pada musim 2014-2015 bersama klub Ankara DSI di Turki. Ia pernah meraih juara liga basket Tunisia pada 2016 bersama Club Africain. Serta memperkuat Dorados de Chihuahua di Liga Nasional Bola Basket Profesional (LNBP) Meksiko pada 2019, lalu Club Trouville di Uruguay pada musim 2019-2020.
Pada tahun 2022, Shaw bergabung dengan Liga Basket Indonesia (IBL). Melalui klub Prawira Bandung dan berhasil membawa timnya meraih gelar juara. Selanjutnya, ia bermain untuk Satria Muda Pertamina pada musim 2023-2024 dan kemudian bergabung dengan Tangerang Hawks, klub yang sedang membesutnya saat kasus ini mencuat. Shaw dikenal sebagai pemain bertalenta yang pernah meraih gelar Bintang IBL pada tahun 2024. Dengan mempunyai kontribusi besar dalam pertandingan-pertandingan penting.
Baca Juga: Jannik Sinner Melaju ke Babak 16 Besar Italian Open dengan Penampilan yang Membaik!
Sikap Tegas PERBASI dan IBL
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi) dan Indonesia Basketball League (IBL). Mengambil sikap sangat tegas terhadap kasus narkoba yang menjerat pebasket Jarred Dwayne Shaw. Ketua Umum DPP Perbasi, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa organisasi tidak memberikan toleransi sama sekali bagi siapa pun yang terbukti menggunakan atau terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, baik itu pemain, pengurus dan petugas lapangan. Maupun ofisial lainnya di dunia bola basket Indonesia. Perbasi menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum dan memastikan tidak akan memberikan ruang bagi pelaku untuk kembali beraktivitas di lingkungan bola basket.
Sebagai bentuk tindakan nyata, IBL bersama DPP Perbasi secara resmi memasukkan Jarred Dwayne Shaw ke dalam daftar hitam (blacklist). Melarangnya untuk bermain dan beraktivitas kembali di kompetisi dan lingkungan IBL. Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menegaskan bahwa blacklist ini sejalan dengan pasal 8 standar kontrak di klub-klub IBL. Secara eksplisit melarang keterlibatan pemain dan ofisial dengan narkotika atau zat terlarang. Kebijakan ini merupakan upaya menjaga integritas dan menciptakan lingkungan olahraga yang bersih. Dari penyalahgunaan narkoba demi masa depan bola basket Indonesia.