Volkanovski Meraih Gelar yang Kosong di Pertarungan Sengit dengan Lopes di UFC 314

Bagikan

Alexander Volkanovski menorehkan sejarah sebagai petarung pertama di atas usia 35 tahun yang merebut kembali gelar juara kelas bulu UFC setelah mengalahkan Diego Lopes di UFC 314. Dengan skor juri 49-46, 49-46, dan 48-47, mantan juara ini membungkam keraguan tentang kemampuan bertarungnya pasca dua kekalahan KO sebelumnya. “Ini bukti bahwa usia hanya angka,” tegas Volkanovski usai pertandingan. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai ufc menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORT SET DECOUVERTE.

Volkanovski-Meraih-Gelar-yang-Kosong-di-Pertarungan-Sengit-dengan-Lopes-di-UFC-314_11zon

Pertarungan sengit di Kaseya Center ini menjadi ujian nyata mentalitas Volkanovski, terutama ketika ia terjatuh di akhir ronde kedua. Alih-alih panik, petarung Australia ini menunjukkan kedewasaan dengan mengendalikan pertarungan menggunakan strategi gerakan kaki dan pukulan jab yang presisi. “Saya berjanji pada anak-anak saya akan membawa pulang sabuk ini,” ujarnya penuh emosi.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan Volkanovski sebagai salah satu petarung terhebat dalam sejarah divisi 145 pound. Prestasinya melampaui rekor tiga kemenangan atas Max Holloway dan membuktikan bahwa ia masih menjadi kekuatan dominan di kelas bulu meski telah berusia 36 tahun.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Strategi Cerdas Hadapi Bintang Muda

Volkanovski menghadapi tantangan berat melawan Lopes yang sedang dalam momentum 5 kemenangan beruntun. Petarung Brasil ini sempat mengguncang Volkanovski dengan pukulan keras di ronde kedua, namun sang juara menunjukkan pengalaman bertarung kelas dunia. “Saya tahu harus tetap tenang dan disiplin,” kata Volkanovski tentang momen kritis tersebut.

Dengan mengandalkan 134 pukulan signifikan (hampir dua kali lipat Lopes), Volkanovski membangun keunggulan melalui kombinasi gerakan kaki cerdas dan timing pukulan yang tepat. Meski hanya berhasil 1 dari 11 upaya takedown, tekanan konstan ini berhasil mengganggu ritme serangan Lopes. “Dia petarung tangguh, tapi saya punya rencana sempurna,” tambah sang juara.

Luka di sekitar mata kanan Volkanovski akibat uppercut di ronde ketiga menjadi bukti betapa sengitnya pertarungan ini. Namun, ketahanan fisik dan mentalnya menjadi kunci kemenangan, terutama di ronde-ronde penentuan ketika Lopes semakin agresif mencari KO.

Baca Juga: Amit Elor – Pegulat AS Termuda yang Menangkan Emas Olimpiade

Makna Kemenangan untuk Legacy Volkanovski

Makna-Kemenangan-untuk-Legacy-Volkanovski_11zon

Kemenangan ini bukan sekadar tambahan gelar bagi Volkanovski, tapi pembuktian bahwa ia mampu bangkit dari keterpurukan. Dua kekalahan KO sebelumnya dari Islam Makhachev dan Ilia Topuria sempat membuat banyak pihak meragukan masa depannya. “Mereka pikir saya sudah selesai, tapi saya belum,” ucap Volkanovski dengan mata berkaca-kaca.

Kesempatan bertarung untuk gelar muncul secara tak terduga ketika Topuria memutuskan naik kelas. Volkanovski memanfaatkannya dengan sempurna, menunjukkan bahwa dedikasi dan kerja keras selama persiapan membuahkan hasil. “Ini akan jadi babak baru dalam karier saya,” janjinya.

Bagi dunia MMA, kemenangan Volkanovski menjadi inspirasi tentang pentingnya mental pantang menyerah. “Kesulitan adalah keistimewaan yang membuat kita lebih kuat,” pesannya kepada para petarung muda yang mungkin mengalami masa sulit dalam karier.

Masa Depan Divisi Kelas Bulu

Dengan sabuk kembali di pinggangnya, Volkanovski kini berhadapan dengan tantangan baru dari generasi muda seperti Jean Silva, Movsar Evloev, dan Aaron Pico. “Saya siap menghadapi siapa pun,” tantang sang juara yang jelas masih memiliki api kompetisi yang membara.

Pertanyaan besar adalah apakah Volkanovski bisa mempertahankan dominasinya di usia yang tidak lagi muda. Namun berdasarkan penampilannya melawan Lopes, petarung yang dijuluki “The Great” ini masih memiliki banyak amunisi untuk mempertahankan gelarnya. “Saya merasa seperti baru mulai,” ujarnya penuh keyakinan.

Bagi UFC, kembalinya Volkanovski ke puncak menjadi berkah bagi divisi kelas bulu yang semakin kompetitif. Dengan karisma dan kemampuan bertarungnya, ia tetap menjadi daya tarik utama bagi fans MMA di seluruh dunia. “Ini baru awal dari cerita besar,” tutup Volkanovski mengisyaratkan babak baru dalam karier legendarisnya. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sportsetdecouverte.com.